Selamat Datang...

Berbagi, Manfaat .....

Rabu, 25 Mei 2016

MARAH

aku marah... bukan padamu, atau padanya. Aku marah pada diriku sendiri.

Ingatkah kau ketika ku katakan bahwa hanya rasa yang benar-benar menjadi milik kita, kurasa aku telah berkata salah. Karena bahkan rasa seindah langit sore dengan arak-arakan awan putih pun bisa terasa pahit bak malam gelap tanpa sinar rembulan atau kilatan bintang jatuh.

Aku tersesat dalam sepotong malam itu, sesak dadaku olehnya dan oleh banyak rasa. Aku hanya ingin berteriak dan mendefinisikan segala yang kurasa.

Kamu, bayang masa lalu yang hadir di depanku bagai pangeran gagah dan berani.
Kamu, dongeng sebelum tidurku yang membayangi mimpiku dan tak ingin terbangun tanpamu.
Kamu, cita-cita masa kecilku yang terjerumus oleh kenyataan pahit.

Kamu, hanya mimpi buruk yang akan menambah panjang cerita sedih dengan sampul kebahagiaan.

aku marah... bukan padamu, atau padanya. Aku marah pada diriku sendiri.

2 komentar:

  1. Pecahkan saja gelasnya biar ramai biar mengaduh sampai gaduh. Hehehehe.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus