Selesai membaca buku
yang saya peroleh dari pelesir ke jogja (Kota Mahasiswa) yang punya toko-toko
yang jual buku-buku murah (biar murah, tetap berkualitas), saya membuat
beberapa catatn kaki sebagai pengingat bagi saya. Ini salah satu judul buku:
Menjadi Guru Berkarakter
- Sebutan GURU harus dihayati dan dilaksanakndengan sungguh-sungguh.G: gagasan, artinya semua guru harus punya gagasan atau ide yang baru dan membangun. Bukan hanya sekedar menyampaikannya di depan kelas, namun harus berani untuk mempublikasikannya.U: usaha, artinya guru harus selalu berusaha dengan gigih untuk mencapai cita-cita (misal membeli buku:menambah wawasan atau studi lanjut untuk meningkatkan kompetensi bukan sekedar meningkatkan kualifikasi)R: rasa, meliputi asah, asih dan asuh. Dengan rasa guru akan menjadi spirit dan menjadi “pendidikam yang menghidupkan”U: uang/ harta, uanglah yang akan membantu guru untuk menjadi lebih bermartabat (cara mencarinya harus santun, jujur, dan bersih)
- Kutipan ini membuat saya berpikir dan bekerja keras:
"Anak didik berprestasi adalah anak didik yang mampu mencapai ketuntasan belajar dan mempunyai kualitas pada aspek moral, sikap mental, inovatif, kepekaan sosial, keterampilan berwirausaha, rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan problem" - Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang sangat bernilai dan berguna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
- Agar menjadi orang hebat, Manusia di bekali oleh Allah dengan 4 anugrah:
Kesadaran diri: kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri
Imajinasi : kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita.
Suara Hati : kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah
Kemauan : kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran kita. - Kutipan lain yang gak kalah buat saya bangga jadi manusia :) "pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya."
jangan lupa, menjadi guru merupakan bekal untuk menemani masa kesendirian di bawah tanah bersama gelap dan sempitnya rumah masa depan.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
(Ketika anak adam meninggal maka putuslah amal-ibadahnya kecuali dari tiga: mal jariah, dan ilmu yang bermanfaat dan anak haleh yang mendoakannya )