Selamat Datang...

Berbagi, Manfaat .....

Label

Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Februari 2013

Menjadi Guru Berkarakter

Selesai membaca buku yang saya peroleh dari pelesir ke jogja (Kota Mahasiswa) yang punya toko-toko yang jual buku-buku murah (biar murah, tetap berkualitas), saya membuat beberapa catatn kaki sebagai pengingat bagi saya. Ini salah satu judul buku:

Menjadi Guru Berkarakter

  1. Sebutan GURU harus dihayati dan dilaksanakndengan sungguh-sungguh.
    G: gagasan, artinya semua guru harus punya gagasan atau ide yang baru dan membangun. Bukan      hanya sekedar menyampaikannya di depan kelas, namun harus berani untuk mempublikasikannya.
    U: usaha, artinya guru harus selalu berusaha dengan gigih untuk mencapai cita-cita (misal membeli  buku:menambah wawasan atau studi lanjut untuk meningkatkan kompetensi bukan sekedar  meningkatkan kualifikasi)
    R: rasa, meliputi asah, asih dan asuh. Dengan rasa guru akan menjadi spirit dan menjadi “pendidikam  yang menghidupkan”
    U: uang/ harta, uanglah yang akan membantu guru untuk menjadi lebih bermartabat (cara mencarinya  harus santun, jujur, dan bersih)
  2.  Kutipan ini membuat saya berpikir dan bekerja keras:
    "Anak didik berprestasi adalah anak didik yang mampu mencapai ketuntasan belajar dan mempunyai kualitas pada aspek moral, sikap mental, inovatif, kepekaan sosial, keterampilan berwirausaha, rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan problem"
  3. Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang sangat bernilai dan berguna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
  4. Agar menjadi orang hebat, Manusia di bekali oleh Allah dengan 4 anugrah:
    Kesadaran diri: kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri
    Imajinasi          : kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita.
    Suara Hati       : kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah
    Kemauan         : kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran kita.
  5. Kutipan lain yang gak kalah buat saya bangga jadi manusia :) "pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya."
Buku ini benar-benar membuat saya merenung dan memastikan bahwa dalam setiap manusia ada potensi yang luar biasa untuk menjadi orang yang hebat... menjadi pendidik yang hebat... menjadi guru yang hebat! dan dengan segenap potonsi tersebut GURU mampu menciptakan SISWA yang hebat.

jangan lupa, menjadi guru merupakan bekal untuk menemani masa kesendirian di bawah tanah bersama gelap dan sempitnya rumah masa depan.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
(Ketika anak adam meninggal maka putuslah amal-ibadahnya kecuali dari tiga: mal jariah, dan ilmu yang bermanfaat dan anak  haleh yang mendoakannya )

Selasa, 02 Februari 2010

Jangan Engkau Marah

Sesungguhnya marah mengumpulkan semua kemurkaan/kejahatan, sedangkan menjauhi kemarahan mengumpulkan semua kebaikan. Hal ini tercermin dari pesan Nabi Muhammad dalam hadits dari Abu Hurairah R.A ada seorang laki-laki bertanya pada rasul, berikan aku nasehat/pesan(wasiat), Rasul menjawabjangan engkau marahbeliau mengatakannya berulang kali.
Dalam hadits tersebut laki-laki itu meminta pada Rasulullah (wasiat), di mana kata wasiat ini merupakan pesan yang penting bagi orang yang menerimanya, di tambah lagi wasiat/ pesan ini bersumber dari Rasulullah SAW yang biasanya merupakan suatu pesan bagi kebaikan dunia akhirat. Dalam Hadits di atas Rasul tidak menambahkan kata lain selainjangan engkau marahdan itu menunjukkan betapa besarnya akibat yang ditimbulkan kemarahan.
Pengertian Marah adalah : reaksi terhadap keinginan yang timbul karena kebencian, atau pada hakikatnya marah adalah luapan hati untuk membalas dendam.
Marah adalah perilaku yang manusiawi, oleh karena itu rasul memberkain pesan untuk tidak marah bukan sebagai larangan ﻨﻬﻲsaja, tetapi agar dapat menguasai diri ketika marah sehingga tidak berlaku jahat dan menjaga agar dapat berlaku pemaaf dan sabar.
Rasulullah bersabda:
(ﻠﯿﺲﺍﻠﺷﺪﯿﺪ ﺒﺎﻠﺼﺭﻋﺔ ﺇﻨﻤﺎ ﺍﻠﺷﺪﯿﺪلیس الشدید بالصرعة إنما الشدید الني يملك نفسه عند الغضب ﺍﻠﻧﻤﻠﻚ ﻧﻓﺴﻪ ﻋﻧﺪ ﺍﻠﻐﺿﺏ)
Maka orang yang sungguh-sungguh kuat nan perkasa bukanlah orang yang dapat memukul atau membunuh demi membela diri, tetapi dia adalah orang yang mampu untuk meredam amarahnya dan membimbingnya kejalan syariah agar dirinya terpelihara secara agama. Maka sesungguhnya jika kemarahan sudah merasuki nafsu ibnu Adam, maka marahlah yang menguasai dirinya, sehingga marah yang akan berkata lantang.
Allah Berfirman (Q.S 7:154):{Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu}.
Maka jika manusia tidak tunduk atas permintaan amarah yang menguasai dirinya, maka terhindarlah dia dari kejahatan, bahkan dapat membuat dirinya seperti orang yang tidak pernah marah. Dalam Q.S 42:37 adalah cerminan dari sikap orang-orang yang dapat menahan amarahnya.{Dan apabila mereka marah mereka memberi maaf}. Dan sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
`Isa AS berkata pada Yahya Bin Zakaria AS : “ saya ajarkan padamu ilmu yang bermanfaat, janganlah engkau marah.” “bagaimana bisa tidak marah?” “jika orang mengatakan padamu apa yang ada pada dirimu, maka ingatlah bahwa itu dosa dan mohonlah ampunan-Nya, dan jika yang dikatakan tidak ada pada dirimu maka bersyukurllah pada-Nya, karena ketiadaannya adalah kebaikan dalam dirimu.”
Di dalam kemarahan banyak tersimpan bahaya dan kemudharatan yang amat besar, cepat atau lambat. Sedangkan manfaat atau kegunaannya tidak ada, kecuali bagi orang yang ingin membela agama dari bahaya tertentu dan sebagai balasan bagi orang-orang yang keluar dari jalan Allah dengan maksiat. Sebagaimana firman Allah SWT Q.S 9:14-15
{Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman, dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin}
Maka dapat kita kategorikan orang dalam marahnya atas 3 (tiga) golongan Yaitu: Ifrat,Tafrit, I`tidal.